ABOUT US

RELASIANAK INDONESIA adalah komunitas berjejaring yang di bentuk di Kabupaten Lebak atas inisiasi para anak muda dengan didasari oleh banyaknya permasalahan sosial anak yang terjadi, membawa komunitas Relasianak indonesia menjadi komunitas yang independen, kreatif dan inovatif . Relasianak Indonesia merupakan komunitas terbuka dan tidak mengikat para relawannya

Data Kekerasan Anak

Berikut jenis dan tempat yang sering terjadi tindak kekerasan.

Bentuk dan jenis

Trafficking
Fisik
Psikis

kekerasan

eksploitasi dan penelantaran
Seksual
KDRT

Tempat Kejadian

Rumah
Sekolah
Umum

ACHIEVEMENTS

Berikut kegiatan dan program yang telah dilaksanakan, relasianak indonesia

20

Trauma Healing

25

Gift For Friends

30

Meaningful Of Adventure

300

Sosialiasi Anti Kekerasan Anak

650

Gerakan Sahabat Sehat

1066

FACEBOOK LIKES

Belanja & Donasi

Bukan Sembarang Jajan, karena seluruh keuntungan penjualan akan kami sumbangkan, jadi Jajan kalian Menjadi JAJAN BERKAH bagi mereka yang membutuhkan

PENTING

Seluruh Biaya Kegiatan Bersumber dari Keuntungan Hasil Penjualan Para relawan, seluruh biaya akomodasi kegiatan ditanggung relawan sendiri tanpa mengurangi dari hasil penjualan Dan Kami tidak membuat proposal sumbangan dalam bentuk apa pun

  • DESA KAWUNG LUWUK (PAMOYANG) KABUPATEN SUBANG JADI PILOT PROJECT KAMPUNG RAMAH ANAK BERBASIS RELAWAN






    Perjuangan mempersiapkan anak sebagai generasi berkualitas berarti membangun dan mensejahterakan kehidupan anak sedini mungkin, yang dimulai dari masa anak dalam kandungan, kemudian terlahir dan berada di dalam pengasuhan keluarga, dengan menerapkan Kampung Ramah Anak hingga kemudian anak dewasa dan masuk ke lingkungan yang lebih besar, yakni lingkungan masyarakat. Dalam proses tumbuh kembang tersebut, anak juga memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi agar bisa bertumbuh kembang secara optimal.Kebutuhan tersebut bukan hanya terkait kebutuhan fisik, namun juga kebutuhan sosial dan psikologis, serta lingkungan yang mendukung berkembangnya semua potensi yang dimilikinya. Konsep ramah anak sudah digaungkan pemerintah Indonesia, IDOLA ( Indonesia Layak Anak ) menjadi cita-cita bersama yang harus di wujudkan Rakyat Indonesia.
    Membangun sebuah konstruksi sosial baru yang berbasis anak harus melibatkan semua pihak, pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa bantuan dari masyarakatnya, karena seyogianya pembangunan yang berkelanjutan adalah pembangunan yang berdasar dari keinginan masyarakat itu sendiri. Relasi Anak Kabupaten Subang, adalah sebuah komunitas yang fokus terhadap upaya pemenuhan Hak-Hak anak di Kabupaten Subang, keberadaan komunitas sendiri diharapkan menjadi sebuah pilot projet aktivis sosial yang ada di wilayah kabupaten subang untuk membuktikan bahwa mereka adalah para pengiat sosial.
    Mereka berkomitmen membantu siapa saja pihak yang peduli terhadap dunia anak, 23 Desember 2017, Kawung Luwuk menjadi project utama dalam mengembangkan Kampung Ramah Anak, untuk kedepanya para founder Relasi Anak Kabupaten Subang Berkomitmen untuk membangun 2 Kampung Ramah Anak selama satu tahun kedepan. Di kawung luwuk sendiri mereka mulai berkoodinasi dengan pemerintah desa setempat, rt/rw , masyarakat dan anak-anak khususnya yang menjadi fokus utama mereka. Dalam hal ini Relasianak crews subang mengajarkan anak-anak untuk melakukan deteksi dini kekerasan terhadap anak, serta mengajarkan pola hidup sehat.
    kalau biasanya kampung ramah anak, desa ramah anak, serta kecamatan dan  kabupaten layak anak itu di inisasi pemerintah , relasianak subang mencoba membantu dengan mengembangkan konsep kampung ramah anak berbasis relwan.


  • DOLAN ORAY-ORAYAN MANFAAT UNTUK ANAK


    Oray-orayan adalah dwiwacana/kata berulang memakai akhiran “an” yang artinya meniru/menyerupai oray atau ular. Yaitu permainan dengan menirukan bentuk dan perilaku dua ekor ular yang sedang berkelahi. Permainan ini pada dasarnya tidak jauh berbeda dengan permainan Ular Naga, biasanya dimainkan oleh 10-20 orang anak laki-laki dan perempuan, usia 3-6 tahun dibagi menjadi dua kelompok. Permainan ini tidak memerlukan alat bantu, tetapi hanya menggunakan syair-syair lagu yang berisi tanya jawab yang dilakukan sendiri oleh pemain.

    Manfaat Permainan Oray-orayan
    Dapat mengembangkan aspek dan kemampuan:
    1)      Moral dan nilai-nilai agama:
    ·         Membedakan ciptaan Tuhan dan manusia
    ·         Menghargai teman dan tidak memaksanakan kehendak
    ·         Membantu dan menolong teman
    2)      Sosial-emosional:
    ·         Mau bermain bersama
    ·         Menunjukkan ekspresi wajar saat senang dan takut
    ·         Mengerti aturan main dalam bermain bersama
    ·         Mengerti akibat jika melanggar aturan
    ·         Bisa memimpin kelompok kecil
    ·         Dapat memecahkan masalah sederhana
    3)      Bahasa:
    ·         Menirukan suara ular, berbicara lancar dengan menggunakan kalimat kompleks
    ·         Mengerti dan dapat melaksanakan lebih dari 3 perintah
    ·         Memperkaya kosa kata
    4)      Kognitif:
    ·         Membedakan besar-kecil, panjang-pendek, kepala-ekor.
    5)      Fisik:
    ·         Berjalan dengan berbagai variasi (maju, mundur, kesamping)
    6)      Seni:
    ·         Menyanyikan lagu sesuai dengan tema.
  • BIBILIOTRAPI Strategi Jitu Untuk Relawan Pemula



    Biblioterapi adalah upaya penyembuhan permasalahan mental melalui media buku. Terapi dengan membaca ini dapat digunakan untuk menyembuhkan penderita stres, depresi dan kegelisahan (anxiety), sesuatu yang berhubungan dengan psikis.Anak-anak korban kekerasan ini tidak boleh mempunyai perasaan bahwa mereka sendiri, tidak mempunyai harapan, atau merasa hina (terbuang).  Anak-anak ini harus dirangkul, dan merasa ada orang-orang yang sayang dan peduli dengannya. 

    Biblioterapi merupakan salah satu jenis psikoterapi, selanjutnya kita sebut anak korban kekerasan ini dengan istilah “klien”. Adapun tahapan penerapan biblioterapi ini antara lain :
    1. Mengidentifikasi kebutuhan klien. Pada tahapan ini dilakukan pengamatan, mencari informasi melalui orangtua, guru dan data informasi di sekolah mengenai klien. Jika terapisnya dilakukan oleh orangtua maka tahapan ini sebagian besar sudah orangtua ketahui. Teman akrab klien dapat juga dimintai keterangan.
    2. Mencari buku-buku yang tepat dengan kebutuhan klien. Dalam hal ini buku-buku yang dipilih hendaknya disesuaikan dengan: tingkat kemampuan baca klien, isinya dapat membuat klien lebih bisa bersikap dewasa, alur nya realistis dan ada penyelesaian masalah. Hal ini dimaksudkan agar klien dapat mencontoh sikap baik yang ada dalam cerita/bacaan yang dibacanya. 
    3. Membuat schedule. Membuat rancangan susunan waktu dan sesi yang sesuai dengan mood klien. Penerapan biblioterapi ini tidak boleh dipaksakan waktunya. Penyesuaian dengan kondisi kesiapan klien sangat diperlukan, agar tujuan terapi dapat tercapai. 
    4.  Membuat rancangan kegiatan pasca membaca. Ketika klien mulai dapat menemukan asiknya membaca, dapat dilanjutkan dengan diskusi, menulis, menggambar atau kegiatan apapun yang disukai klien. Biarkan kegiatannya mengalir selama klien terlihat menikmati kegiatan itu, amati kapan dan berapa lama biasanya mengalami kejenuhan. Upayakan hindari kejenuhan ini.
    5. Memotivasi klien. Dalam perjalanannya bisa jadi klien menemukan kejenuhan, maka motivasi hendaknya selalu mengalir untuknya.
    6. Melibatkan klien pada sesi membaca, dengan mendengarkan pendapatnya mengenai isi bacaan. Dengarkan semuanya, jangan memotong perkataannya. Biarkan klien menceritakan kembali isi bacaan sesuai versi klien.
    7. Melakukan aktivitas tindak lanjut. Membersamai klien untuk mendapatkan hikmah dari isi bacaan. Setelah mendengarkan cerita/penjelasan klien mengenai isi bacaan, berikanlah sikap-sikap yang patut dicontoh dari cerita itu. Jika kesimpulan klien sudah benar, maka berikan apresiasi yang dapat membuat klien bahagia dan dihargai.
    Namun jika terdapat pendapat atau kesimpulan yang kurang benar, maka perlu diluruskan.
    Metode biblioterapi ini dapat dilakukan oleh siapa saja, baik orangtua, saudara dari korban kekerasan atau guru, pustakawan, tokoh masyarakat, dan kita sebagai anggota masyarakat.
     Memang jika orangtua korban tidak terganggu secara psikis, ini akan lebih baik jika dilakukan oleh orangtua. Karena akan lebih bisa berempati dan anak  juga merasa nyaman.
    Namun akan lain ceritanya jika orangtua mengalami kondisi kejiwaan yang terganggu pula karena ikut merasa terpukul, sangat marah dan tidak bisa berfikir jernih.  Pemerintah, Guru, pustakawan, tokoh masyarakat dan kita semua yang harus ikut memberikan dukungan.
    Peran keluarga dekat korban memang lebih diharapkan untuk upaya mengembalikan keceriaan anak-anak korban kekerasan ini.
    Sungguhpun bagaimana keluarga lebih dapat mengenal dan lebih bisa “masuk” ke dunia anak-anak tersebut. Kalau peristiwanya sudah terjadi, bukan lagi saatnya menyalahkan siapapun, namun upaya untuk bangkit dan mencegah hal buruk itu terjadi kembali lebih penting untuk dilakukan.
    Materi keagamaan akan sangat cocok jika anak yang menjadi korban kekerasan ini sudah baligh, sudah mengerti kalo dalam hidup ini ada Qadla dan Qodar yang diterima manusia dengan keikhlasan seorang hamba.
    Namun sebagai manusia kita wajib berusaha untuk bangkit dan berusaha untuk menghindari hal-hal buruk itu terjadi kembali.
    Penanaman motivasi keagamaan dan penguatan iman dan takwa sangat diperlukan, karena nilai-nilai keimanan yang tertanam dapat mendatangkan ketenangan. Hati yang tenang dan damai modal bagi anak untuk menata masa depan yang sempat terkoyak.
    Siapapun yang menjadi korban kekerasan di negeri ini, mereka adalah anak-anak kita. Walau keadaan ini sama sekali tidak pernah kita inginkan terjadi, namun penanganan terhadap kejiwaan anak-anak yang menjadi korban pasca kekerasan ini harus diupayakan.
    Siapapun tidak menghendaki menjadi korban kekerasan. Marilah berupaya kembalikan keceriaan anak-anak korban kekerasan ini untuk masa depannya.
    Keluarga dekat seperti orangtua, saudara kandung, atau sahabat dari korban kekerasan akan menjadi terapis yang lebih cocok dalam biblioterapi ini. Karena akan lebih mudah menyesuaikan dan anak merasa dekat, dengan demikian akan lebih dapat terbuka dan mudah dilakukan diskusi.
    Namun jika saudara dekat tidak mempunyai kemampuan untuk melakukan upaya terapi ini, maka hendaknya meminta bantuan kepada orang yang dinilai dapat diterima oleh anak korban kekerasan itu.
    Akan lebih baik lagi jika kepedulian ini timbul dari semua lapisan baik dari keluarga, guru, pustakawan, pemuka agama, dan sebagainya.
    Dukungan yang didapat anak akan lebih besar dan keceriaan anak-anak korban kekerasan di sekitar kita dapat kembali. Kembali berani bermimpi untuk masa depannya yang cerah.
  • WHAT WE DO

    Relasianak Indonesia berdiri tahun 2015 apa yang biasa kami lakukan?

    CONTACT US

    Kepo dengan RELASIANAK INDONESIA Contact details are below.

    Relasianak Indonesia

    • Street :Soekarno-hatta by pas Pondok Asimilasi Perum Rutan
    • Person :Kak Rela
    • Phone :+62 812-9419-5125
    • Person :Kak Boip
    • Phone :+62 896-3174-3843
    • Email :relasianak01@gmail.com

    FIND US

    Untuk Informasi lebih lanjut silahkan temukan kami di bawah ini atau bisa menghubungi langsung melalui contact person