Pesatnya perkembangan teknologi, membuat kalangan anak-anak menjadi
rentan mengakses hal-hal yang bisa mengancam masa depan mereka. sebagian orang tua merasa memberikan gadget kepada anak merupakan cara alternatif lain agar anak tidak menangis. padahal sosial media dewasa kini sudah tidak mampu lagi dikendalikan, alih-alin penggunaan internet sehat, pemblokiran akses situs yang tidak baik justru belum bisa menjadi solusi untuk menjaga anak-anak kita dari pengaruh teknologi, salah satu dampak dari akibat penggunaan sosial media yang tidak sehat , atapun nilai negatif teknologi adalah, banyaknya anak-anak yang mengalami tindak kekerasan seksual, bahkan tidak sedikit yang menjadi pelaku adalah anak-anak itu sendiri (Korban).
Masyarakat Indonesia sudah sepakat bahwa dalam upaya melindungi anak kita tidak bisa berjalan sendiri, konsep perlindungan anak sudah lagi bukan konsep domestik dimana anak hanya dimiliki oleh keluarga kandungnya sendiri, tapi anak konsep perlindungan anak saat ini harus melibatkan semua komponen karena kita sepakat bahwa semua anak adalah anak kita. menyadari ancaman yang dihadapi anak-anak sekarang, anak-anak harus sudah di bekali pendidikan kesehatan produksi sejak dini. pembekalan diteksi dini yang paling mudah dilakukan adalah, dengan cara memberikan pengetahuan kepada anak bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh orang lain yaitu : bibir, dada, alat reproduksi dan pantat. selain dirinya sendiri bagian tersebut tidak boleh disentuh oleh orang lain.
0 komentar:
Posting Komentar